top of page
Search
Writer's pictureAndina Syafrina

Parit: Panggung Pertunjukkan Sederhana

Updated: Feb 18, 2019

Di tahun 2017 saya dan komunitas CAWAN Pontianak berkesempatan mengikuti salah satu kegiatan Festival Parit ke 2 di KSP (Kreasi Sungai Putat) Pontianak. Kebahagiaan bisa datang dari mana saja termasuk dapat mengenal adik-adik yang penuh semangat, kak yani, dan lainnya. Alhamdulillah dapat membantu teman-teman di sana mengajar tari.

Tari kali ini berjudul "Tari Parit" yang terinspirasi dari parit-parit dan kebudayaan yang hidup disana.

Seperti ulasan yang sudah banyak diceritakan : Pontianak, Sungai Kapuas dan sebutan Kota Seribu Paritnya. Sungai Kapuas merupakan urat nadi warga Kota Pontianak padanya bermuara parit-parit yang ada di Kota Pontianak. Dahulu parit digunakan sebagai sarana transportasi utama menghubungkan kampung-kampung maupun wilayah lainnya. Selain sebagai sarana transportasi, terdapat banyak aktivitas di parit seperti bermain, mandi dan mencuci, berdagang, serta kegiatan perlombaan ataupun tempat melakukan adat istiadat.

Perubahan yang cukup signifikan pun telah terjadi pada parit-parit di Pontianak, saat ini tidak semua parit dapat digunakan sebagai jalur tranportasi, untuk mandi, mencuci serta bermain. Beberapa parit di Kota Pontianak sudah mengalami pendangkalan dan penyempitan karena pelebaran jalan maupun limbah yang dibuang langsung ke parit. Parit yang sejatinya sebagai drainase pun sudah tidak merdeka untuk membantu mengalirkan air hingga Pontianak ‘rentan terserang’ banjir.

Melalui gerak tari dan puisi, warga mencoba menggambarkan aktivitas yang dilakukan warga di parit. Karena perubahan tentang parit adalah sebuah gerak dari masa lalu, gerak saat ini dan gerak menuju masa depan. Di dalamnya terdapat kenangan dan harapan dari warga untuk parit.

Tari Parit merupakan tari kreasi yang gerak tarinya terinspirasi dan menggambarkan aktivitas yang dilakukan warga di parit seperti mandi dan mencuci sambil bercakap-cakap, bermain di parit serta aktivitas bersampan. Musik yang digunakan merupakan perpaduan instrumen musik serta seruling krowak. Seruling krowak merupakan alat musik yang terdapat di Sungai Putat yang dahulu digunakan untuk memanggil burung krowak ketika berburu dan digunakan pula untuk berdagang.

Latihan tari dilakukan selama satu minggu, pada hari pertama pelatihan tari dilakukan dengan pengenalan gerak dasar tari melayu seperti joget, lenggang, dan jepin. Ada enam orang adik-adik yang akan ikut menari yaitu Ijah, Ela, Puput, Lisa, Lia, dan Windi, disamping keenam penari yang akan menarikan tari parit tesebut ada pula adik-adik lain yang ikut berlatih gerak dasar tari.

Di hari pertama setelah pengenalan gerak dasar tari, para penari mulai masuk ke materi tari parit, di hari pertama itu pula seorang adik bernama ela menawarkan diri untuk membuat puisi tentang parit. Hingga hari ke lima materi tari sudah selesai di berikan dan kemudian dilanjutkan latihan dengan menggunakan musik hingga hari ke tujuh dan keesokan harinya adik-adik tampil di pembukaan Festival Sungai Putat. 

Sampai jumpa lagi. Saya berharap dari sebuah gerak sederhana ini membuat kita (saya dan kalian) untuk terus bergerak, bergerak dengan keyakinan.!


Puisi yang dibuat oleh Ela (Adik yang tinggal di Sungai Putat)





26 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page